v Penjelasan
Singkat OCD
Gangguan
obsesif kompulsif atau yang lebih dikenal dengan singkatan OCD adalah kelainan
psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku
yang bersifat kompulsif. Gangguan ini merupakan penyakit jangka panjang seperti
halnya tekanan darah tinggi maupun diabetes.
Kelainan ini ditandai dengan pikiran
dan ketakutan tidak masuk akal (obsesi) yang dapat menyebabkan perilaku repetitif
(kompulsi). Jumlah pasti
penderita OCD sulit diketahui karena para penderita umumnya enggan ke dokter.
v Gejala dan Tahap OCD
Gejala OCD yang dialami tiap penderita berbeda-beda. Ada gejala yang ringan
dimana penderita menghabiskan sekitar 1 jam bergelut dengan pikiran obsesif dan
perilaku kompulsifnya, tapi ada juga gejala yang parah hingga gangguan ini
menguasai dan mengendalikan hidupnya. Penderita OCD juga umumnya terpuruk
dalam pola pikiran dan perilaku tertentu. Terdapat 4 tahap utama dalam kondisi
OCD, yaitu obsesi, kecemasan, kompulsi, dan kelegaan sementara.
Obsesi muncul saat pikiran penderita
terus dikuasai oleh rasa takut atau kecemasan. Kemudian obsesi dan rasa
kecemasan akan memancing aksi kompulsif dimana penderita akan melakukan
sesuatu agar rasa cemas dan tertekan yang dialaminya berkurang. Perilaku
kompulsif tersebut akan membuat penderita merasa lega untuk sementara. Namun
obsesi serta kecemasan akan kembali muncul dan membuat penderita mengulangi
pola itu.
Sifat perfeksionis berbeda dengan
gejala OCD. Menjaga kebersihan serta kerapian yang berlebihan bukan berarti
Anda otomatis mengidap OCD. Pikiran OCD bukan hanya sekedar rasa cemas yang
ekstrem tentang masalah dalam kehidupan. Jika obsesi dan kompulsif sudah
menghambat rutinitas, harap periksakan diri ke dokter atau psikolog.
v Faktor Penyebab OCD
Penyebab OCD belum berhasil diketahui
secara pasti. Namun, banyak
penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis sejumlah faktor pemicu yang
dapat meningkatkan risiko OCD. Di antaranya adalah:
1. Faktor genetika
2. Ketidaknormalan pada otak
3. Kepribadian seseorang, orang yang rapi, teliti, serta
memiliki disiplin tinggi cenderung memiliki risiko lebih besar untuk mengalami
OCD.
4. Trauma atau kejadian penting dalam hidup
v Langkah Pengobatan OCD
Ada beberapa
langkah dalam penanganan OCD, yaitu:
§
Terapi perilaku kognitif
(CBT), yang berfungsi untuk membantu mengurangi kecemasan dengan mengubah
cara pikir dan perilaku.
§
Penggunaan obat-obatan yang
dimaksudkan untuk
mengendalikan gejala yang dialami.
Mencari bantuan medis adalah hal terpenting bagi
penderita OCD karena mereka memiliki kemungkinan untuk sembuh atau setidaknya
untuk menikmati hidup dengan mengurangi gejalanya. Jika tidak
ditangani, perasaan tertekan dapat bertambah parah dan membuat penderita makin
sulit untuk menghadapi OCD sehingga mengalami depresi. Tingkat depresi yang parah bahkan dapat memicu
dorongan untuk bunuh diri.
0 komentar:
Posting Komentar